Daftar Negara Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia
Statista menyebut bahwa kepopuleran TikTok sejak 2021, membuat sejumlah medsos lain menambahkan fitur video pendek untuk menjadi pesain.
YouTube Shorts, yang diluncurkan ke pasar global pada bulan Juni 2021, menjangkau dua miliar pengguna aktif yang masuk setiap bulannya pada tahun 2023.
Sebagai perbandingan, format video pendek Reels Instagram yang diluncurkan pada bulan Agustus 2020, menyajikan tingkat penayangan yang lebih tinggi dibandingkan video biasa.
Kenapa TikTok populer?
TikTok, aplikasi media sosial berbasis video pendek yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China,
, menjadi populer tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.
TikTok diestimasikan memiliki 2,05 miliar pengguna terdaftar di seluruh dunia pada 2024. Pada tahun 2027, jumlah pengguna TikTok diramalkan akan mencapai 2,25 miliar.
Ada beberapa faktor yang membuat TikTok banyak digunakan oleh orang di seluruh dunia.Misalnya, aplikasi TikTok menawarkan kemampuan membuat, mengedit, dan berbagi klip video pendek lengkap dengan filter dan disertai musik sebagai pendukung.
Pengguna kerap membuat tren bahkan istilah viral yang jadi umum dipakai di kehidupan sehari-hari.
TikTok juga kini tempat populer bagi orang-orang untuk menemukan musik bahkan dimanfaatkan oleh sejumlah musisi untuk meluncurkan musik barunya secara eksklusif.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh TikTok dan firma riset data hiburan Lumiate, TikTok memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan nilai bagi para artis melalui streaming dan mendorong penemuan musik baru.
Baca juga: Berapa Durasi Video TikTok agar Masuk FYP? Ini Dia Rekomendasinya
Tak hanya untuk hiburan, TikTok juga kini mulai digunakan untuk mencari informasi/berita.
Pergeseran mencari berita/informasi di TikTok ini kemungkinan dipelopori oleh Generasi Z, mereka yang lahir pada rentang tahun 1997-2012.
Dalam laporan terpisah, firma riset YPluse mengungkapkan bahwa Gen Z cenderung lebih suka mencari informasi atau berita di TikTok ketimbang di Google.
Pada tahun 2022 dan 2023 lalu, regulator komunikasi asal Inggris, Ofcom juga kerap menyebut bahwa Gen Z lebih gemar mencari informasi dan berita di media sosial, terutama TikTok, ketimbang di platform konvensional macam Google atau TV.
Berdasarkan data yang dihimpun Business of Apps, pengguna TikTok tembus 1,5 miliar pada kuartal II 2023. Jika dihitung berdasarkan unduhan kumulatifnya, produk besutan ByteDance ini diunduh hingga 3,3 miliar kali pada 2022.
Pengguna TikTok didominasi oleh kalangan anak muda. Data Business of Apps menyebut, pengguna paling banyak yakni usia 18-24 tahun yang mencapai 34,9% dari total pengguna pada 2022.
Kemudian disusul usia 25-34 tahun yang tercatat sebesar 28,2%. Ada juga usia remaja, yakni 13-17 tahun dengan proporsi 14,4%.
Sementara pengguna paling sedikit yakni kelompok di atas 55 tahun, dengan proporsi 3,4% dan 45-54 tahun yang sebesar 6,3%.
Berdasarkan gendernya, pengguna perempuan tercatat lebih banyak, yakni 55% dari total pengguna pada 2022. Laki-laki tercatat sebanyak 43%, sedangkan gender lainnya sebesar 2%.
Indonesia sendiri tercatat sebagai negara dengan pengguna TikTok terbanyak kedua di dunia, yang mencapai 113 juta pengguna pada April 2023. Sementara urutan pertama ditempati oleh Amerika Serikat, yang tercatat sebanyak 116,5 juta pengguna.
Kini, TikTok Shop, tengah disorot setelah platform tersebut menjadi ladang transaksi jual beli atau e-commerce yang cukup laris. Beberapa harga barang di TikTok Shop disebut bisa dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan e-commerce lainnya.
TikTok Shop juga dituduh menjadi satu di antara penyebab lesunya penjualan UMKM Indonesia. Pemerintah bahkan mengambil langkah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 yang telah diteken pada Senin (25/9/2023) yang memasukkan regulasi pelarangan transaksi dalam TikTok Shop.
Melansir Katadata, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut, social e-commerce seperti TikTok Shop hanya boleh mempromosikan barang dan jasa layaknya iklan produk yang kerap tayang di televisi. Revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 itu juga mewajibkan pemisahan fungsi e-commerce dan media sosial.
“Harus dipisah sehingga algoritma tidak semua dikuasai dan mencegah penggunaan data pribadi untuk kepentingan bisnis," kata Zulhas yang diwartakan pada Rabu (26/9/2023).
Regulasi itu juga mengatur mekanisme sanksi bagi platform e-commerce yang masih terintegrasi dengan layanan media sosial. Penalti yang dibebankan kepada pelanggar dilakukan secara bertahap, melalui peringatan hingga penutupan.
"Kalau ada yang melanggar, maka dalam seminggu ini saya kirim surat ke Kominfo untuk memberi peringatan. Setelah itu, ditutup," kata Zulhas.
(Baca juga: Transaksi Shop-nya Bakal Dilarang di RI, Bagaimana Pendapatan TikTok Selama Ini?)
Bisnis.com, JAKARTA - TikTok masih menguasai dominansi pasar media sosial (medsos) di dunia dan menjadi pesaing utama platform milik META seperti Instagram dan Facebook.
Bahkan TikTok juga menggeser minat masyarakat yang menggunakan Youtube. Namun Youtube masih berada di tingkat atas sebagai medsos paling banyak digunakan di Amerika Serikat (AS).
Sedangkan Indonesia berada di peringkat pertama pengguna TikTok paling banyak di dunia. Per Juli 2024, ada sebanyak 157,6 juta pengguna TikTok.
"Pada Juli 2024, Indonesia merupakan negara dengan penonton TikTok terbesar sejauh ini, dengan hampir 157,6 juta pengguna berinteraksi dengan platform video sosial populer tersebut," tulis Statisya dikutip dari laman resminya, Rabu (9/10/2024).
Di peringkat kedua ada Amerika Serikat (AS) dengan total pengguna mencapai 120,5 juta. Kemudian disusul Brasil dengan hampir 105,3 juta pengguna TikTok
TikTok adalah platform media sosial yang digunakan untuk berbagi video pendek dengan durasi 15 detik-10 menit. Sajian video-video yang menarik dan unik membuat popularitas aplikasi satu ini melonjak pesat dalam beberapa periode terakhir.
Salah satu keunggulan TikTok adalah kemudahan penggunaan, kreativitas tanpa batas, tren yang berkembang cepat, algoritma yang cerdas, hingga aksesibilitas yang baik.
Menurut laporan We Are Social dan Meltwater, jumlah pengguna TikTok mencapai secara global mencapai 1,58 miliar di 2024. Mayoritas pengguna berusia 18-34 tahun.
Data terbaru di DataReportal juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia, mencapai 157,6 juta pengguna. Angka ini bahkan melampaui Amerika Serikat dengan total 120,5 juta pengguna.
Bertengger di posisi ketiga adalah Brasil dengan 105,2 juta pengguna, disusul Meksiko dengan 77,54 juta pengguna, Vietnam dengan 65,64 juta, dan Pakistan dengan 62,05 juta pengguna.
Tingginya pengguna TikTok di Indonesia didorong oleh masifnya penggunaan ponsel. Pada 2024, jumlah pengguna ponsel diproyeksi mencapai 194,26 juta, bertambah 4,23 juta dari tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, tingkat penetrasi internet yang semakin baik juga mendorong popularitas media sosial satu ini di tanah air.
TikTok tidak hanya digunakan sebagai wadah untuk berbagi video, melainkan juga sebagai sumber usaha. Banyak influencer sukses yang lahir berkat video-videonya yang viral di platform tersebut. Tidak hanya itu, kini pengguna TikTok juga bisa berjualan secara online, membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru.
Baca Juga: TikTok Makin Digilai untuk Akses Berita, Tapi Semakin Sulit Kenali Berita Bohong
TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial yang digandrungi masyarakat di banyak negara. Aplikasi tersebut juga cukup populer di Indonesia, terutama di kalangan remaja.
Menurut data yang dihimpun Statista, Indonesia merupakan negara dengan pengguna TikTok terbesar kedua di dunia. Jumlah penggunanya mencapai 99,07 juta pada April 2022, satu peringkat di bawah Amerika Serikat yang memiliki 136,42 juta pengguna.
Negara dengan pengguna TikTok terbesar lainnya adalah Brasil dengan 73,58 juta pengguna. Diikuti Meksiko 50,52 juta, Vietnam 45,82 juta, Filipina 40,36 juta, Thailand 38,38 juta, Turki 28,68 juta, serta Pakistan 24,05 juta pengguna.
TikTok didirikan oleh Zhang Yiming dan diluncurkan pada September 2016. Zhang Yiming juga merupakan pendiri perusahaan teknologi ByteDance.
Sebelumnya, aplikasi TikTok sempat dilarang oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Juli 2018 karena konten-konten di dalamnya dianggap tidak mendidik. Namun, larangan itu kemudian dicabut dan TikTok kian populer di Indonesia sampai saat ini.
(Baca: Jumlah Pengguna TikTok Terus Bertambah, Ini Data Terbarunya)
- Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia, mencapai angka mencengangkan 157,6 juta pengguna per Agustus 2024. Data terbaru yang dirilis oleh Statista menunjukkan bahwa Indonesia mengalahkan negara-negara besar lainnya, termasuk Amerika Serikat yang menempati posisi kedua dengan sekitar 20,5 juta pengguna, dan Brasil di posisi ketiga dengan 105,2 juta pengguna.
Peningkatan jumlah pengguna TikTok di Indonesia tidak terlepas dari beberapa faktor kunci. Pertama, pertumbuhan digital yang pesat di kalangan generasi muda Indonesia telah menciptakan pasar yang subur untuk platform media sosial ini. Masyarakat, terutama anak muda, semakin aktif menggunakan aplikasi ini untuk berbagi konten kreatif dan hiburan.
Kedua, meningkatnya aksesibilitas smartphone di seluruh pelosok Indonesia memungkinkan lebih banyak orang untuk terhubung ke internet dan menggunakan aplikasi seperti TikTok. Dengan harga smartphone yang semakin terjangkau dan jaringan internet yang semakin luas, semakin banyak orang dapat menikmati konten video pendek yang ditawarkan oleh platform ini.
Tingginya tingkat kreativitas dan kemampuan berekspresi masyarakat Indonesia juga menjadi faktor penting dalam popularitas TikTok. Banyak pengguna yang memanfaatkan platform ini untuk mengekspresikan diri melalui berbagai jenis konten, mulai dari tarian, komedi, hingga tutorial. Hal ini menjadikan TikTok sebagai wadah bagi para kreator untuk menunjukkan bakat mereka dan menarik perhatian audiens yang lebih luas.
Fenomena TikTok di Indonesia juga berdampak pada industri media sosial secara global. Popularitas aplikasi ini mendorong platform lain seperti YouTube dan Instagram untuk mengembangkan fitur video pendek serupa, seperti YouTube Shorts dan Instagram Reels. Dengan demikian, TikTok tidak hanya mengubah cara orang berinteraksi dengan media sosial tetapi juga mempengaruhi tren konten di seluruh dunia.
TikTok kini menjadi bagian integral dari budaya digital Indonesia, dan sepertinya akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap konten kreatif.***
KOMPAS.com - Jumlah pengguna TikTok di Indonesia tembus 157,6 juta pengguna per Juli 2024. Hal tersebut terungkap dalam laporan bertajuk "Countries with the largest TikTok audience as of July 2024" yang dipublikasi oleh firma riset Statista pada Agustus 2024.
Dengan angka tersebut, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar secara global sejauh ini.
Jumlah pengguna TikTok di Indonesia itu bahkan melampaui Amerika Serikat (AS) yang sebesar 120,5 juta.
Tahun lalu, menurut data Statista, jumlah pengguna TikTok di Indonesia tercatat sebanyak 113 juta per April 2023. Jumlah pengguna TikTok di Indonesia itu belum melebihi Amerika Serikat (AS) yang sebesar 117 juta.
Baca juga: Anak Magang di Induk Tiktok Sabotase AI, Ini Hukumannya
Namun, setelah setahun, orang Indonesia yang menonton video pendek TikTok semakin banyak, membuat jumlah pengguna TikTok merangkak naik hingga 157,6 juta per Juli 2024.
Jumlah pengguna TikTok di Indonesia dilaporkan tembus 157,6 juta pengguna per Juli 2024. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar secara global sejauh ini.
Naik 15 kali lipat dalam 6 tahun
Jika melihat ke belakang, basis komunitas TikTok di Indonesia bertumbuh dengan pesat, setidaknya dalam 6 tahun terakhir.
Pada Juli 2018, SVP Bytedance, Zhen Liu mengatakan bahwa pengguna aktif bulanan TikTok di Indonesia mencapai 10 juta. Angka tersebut berlipat ganda hingga lebih dari 15 kali lipat, yakni mencapai 157,6 juta pengguna pada Juli 2024.
Selengkapnya, berikut daftar 20 negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia per Juli 2024 menurut laporan Statista, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (28/10/2024).